Kamis, 06 Desember 2007

Cinta Dalam Hati ---- by UNGU















mungkin ini memang jalan takdirku
mengagumi tanpa di cintai
tak mengapa bagiku asal kau pun bahagia
dengan hidupmu, dengan hidupmu

telah lama kupendam perasaan itu
menunggu hatimu menyambut diriku
tak mengapa bagiku cintaimu pun adalah
bahagia untukku, bahagia untukku


(reff:)

ku ingin kau tahu diriku di sini menanti dirimu
meski ku tunggu hingga ujung waktuku
dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya
dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejab saja


repeat (reff)

Jumat, 30 November 2007

Kekasih Sejati















MONITA IDOL
---------------------
cipt. Yovie widianto


Aku yang memikirkan
Namun aku tak banyak berharap
Kau mebuat waktuku
Tersita dengan angan tentangmu

Mencoba lupakan
Tapi ku tak bisa
Mengapa begini

Oh mungkin aku bermimpi
Menginginkan dirimu
Untuk ada di sini menemaniku
Oh mungkinkah kau yang jadi
Kekasih sejatiku
Semoga tak sekedar harapku

Bila kau menjadi milikku
Aku takkan menyesal telah jatuh hati

Rabu, 28 November 2007

Jalan masih panjang




Januari/2007/by me


Tak terasa, aku telah berjalan begitu jauh.

Terik mentari terasa begitu menyengat,

Membuat kulitku perih

Perih sampai ke dalam jiwa.



Ingin rasanya aku menepi

Untuk berteduh dan bersandar

sekedar menikmati semilirnya angin



Ingin rasanya ku sambut

Fatamorgana yang terpampang

Yang menawarkan setetes air

Untuk sekedar memberi kesejukan.



Apadaya aku harus tetap berjalan

Walau akupun tak tahu

Sampai kapan aku dapat berjalan

Sampai kapan dapat ku tahan

Perihnya sengatan mentari

Lelahnya seluruh tubuh ini

Dan dahaga yang sudah begitu

Mencekat di kerongkonganku



Hanya doa dan ampunan

Yang dapat aku panjatkan pada Nya

Agar aku dapat melampaui

Jalan yang (mungkin) masih sangat panjang ini.





----------------

Januari 2007

Ber-TTM-an secara aman dan nyaman







by Koko Nata
(terima kasih mas koko, udah ngijinin dipublish disini)

Hari gini tidak punya TTM (teman tapi mesra)? Kuno sekali!

Begitu anggapan segelintir orang. Menurut mereka, di era globalisasi, saat dunia tak bersekat lagi, tak ada salahnya punya TTM. Siapa saja bisa dijadikan TTM. Bisa teman kantor, sahabat lama, tetangga, pokoknya siapun yang sreg, dia bisa jadi TTM.

Mengapa? Untuk si lajang, konon TTM adalah cara untuk meretas jalan menuju pelaminan. BerTTM memungkinkan si lajang mendapatkan jodoh yang pas untuk dirinya. Ketika memutuskan untuk menikah, dia tidak beli kucing dalam karung. Jodohnya sudah teruji bebet, bibit, bobot, babat dan bubutnya karena berTTM. Sedangkan bagi mereka yang sudah punya pasangan, TTM katanya dapat menggantikan peran pasangan dikala ia tak bisa mendampingi. Menemani belanja, melakukan hobi yang tak disukai pasangan, dan lain sebagainya. Segelintir orang itu menyebutkan, banyak sekali manfaat dari ber-TTM. Kalau diuraikan bisa sangat panjang dan bisa jadi satu buku! Hmm...

TTM atau apapun namanya, sebenarnya boleh-boleh saja. Sebagai muslim, harus malah. Seperti yang diriwayatkan dari Abu Hamzah Anas bin Malik r.a, Rasulullah SAW bersabda “Tiada beriman sesaorang diantara kamu, sebelum ia mencintai saudaranya sama seperti ia mencintai dirinya sendiri.“ Bukankan ’mesra’ adalah salah satu cara kita mencintai saudara?

Akan tetapi supaya kita bisa berTTM dengan aman dan nyaman dan tidak menimbulkan perselisihan –mengingat banyak pasangan bubar gara-gara TTM- perlu diingat rambu-rambu dalam berTTM



1. No Khalwat (Tidak Berduaan)

Jangan pernah berduaan saja dengan TTM. Hal ini bisa menimbulkan fitnah, terutama dari orang-orang yang tidak menyukai Anda. Biarpun cuma lunch, dinner, semobil, itu sudah cukup untuk menimbulkan fitnah yang lebih kejam dari pembunuhan. Contohnya begini, suatu sore Anda dan seorang TTM sulit mendapatkan taksi untuk menghadiri jamuan makan malam dengan relasi bisnis. Demi efisiensi dan efektifitas waktu, Anda naik taksi bersama TTM, duduk berdua di belakang sopir. Kebetulan di traffict light mobil tetangga juga ada di sana. Dia melihat Anda dan si TTM. Keesokan hari, bukan tak mungkin akan muncul desas-desus seperti ini:

”Gile, gue lihat si A dan si B hot banget dalam taksi.“ Maksud hot di sini karena AC taksi mati. Tapi, si pendengar mengartikannya dengan makna lain)

Maka keesokan hari gosip yang beredar berkembang menjadi:

”Si A sama si B nekat benget! Masak gitu-gituan dalam taksi.“ Ini versi satu, versi duanya, “Tahu, nggak loe, kemarin si C melihat A dan B malam-malam masuk mobil, trus…” semakin banyak orang yang mengomentari dan menambahi, informasi menjadi semakin bias. Anda tidak mau hal ini terjadi, kan?



2. No Ikhtilat (Tidak bercampur baur bebas)

Bersama TTM, Anda bebas melakukan apa saja. Mau ngobrol kek, mau nonton, mau jalan bareng, terserah. Tapi tetap ada batasnya. Dalam arti kebebasan tersebut adalah kebebasan yang bertanggung jawab. Maka dari itu sebaiknya ajaklah banyak TTM, jangan Cuma satu TTM. Bukankah rame-rame itu lebih asyik? Dan utamakanlah TTM yang sejenis untuk memperkecil resiko fitnah.



3. No CCM (Tidak cek cek mek/raba-raba/grepe-grepe)

Tidak setiap orang mau diperlakukan seperti memilih buah mangga di pasar: dipegang-pegang, dicium, diremas-remas, baru kemudian bawa pulang. Begitu juga saat kita bergaul dengan TTM. Main sentuh dan raba-raba seenaknya malah bisa membuat hubungan Anda dan TTM tidak mesra lagi.

Bagaimana jika si TTMnya mengijikan. Hmm… berarti harga diri si TTM perlu diragukan. Jika setiap orang yang diinginkannya boleh pegang-pegang, bukankah kualitas dirinya sama dengan mangga di pasar tadi. Semakin sering dipegang, semakin sulit laku, dan akhirnya membusuk. Hanya tepat sampah yang mau menampung benda-benda busuk.



4. No Negative Comitment (Tidak Mengikat Janji)

Komitmen antara kedua pihak adalah kesepakatan untuk melakukan hal-hal yang lebih jauh lagi. Kalau komitmennya berupa akad di depan penghulu, bolehlah. Sesudah akad melakukan apa saja, halal. Namun jika komitmen hanya disaksikan pohon jengkol, batangan lilin, desau angin, siapa yang bisa bertanggung jawab bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sejak awal kita berTTM, dengan landasan setiap muslim itu bersaudara dan kita wajib mencintainya. Kalau sudah ada komitmen yang tidak-tidak dengan TTM lawan jenis, alamat hubungan dengan TTM segera berakhir. Kemesraan yang terjalin, murka Allahlah yang akan menimpa setelahnya.



Apabila 4 syarat ini dipegang, kita bisa berTTM dengan siapapun dengan aman dan nyaman. Tak akan ada perceraian atau perselingkuhan. Buka dosa yang diraih, namun pahalalah yang akan kita terima. Makin banyak TTM makin asyik, dan menjadi sarana kita untuk semakin banyak menyebarkan kebaikan pada sesama. Semoga!



Diolah dari data dan fakta Tausyiah Ustad Cinta
Cinta Manajemen : 08129619741, 02168482227
Cinta_manajemenatyahoo.com


sumber http://kokonata.multiply.com

(Parenting) Kebiasaan menakuti anak





By Kirdi Putra
(terima kasih buat Pak Kirdi yg telah mengijinkan artikel ini dipublish disini)



Ayo Bobok, kalau nggak bobok nanti digigit orang gila

Kebiasaan menakuti anak dengan orang gila, tikus, pocong, dll


Aduh, menakutkan sekali (ketika saya berumur sekitar 9 tahun, saya pernah mengalami satu kejadian tidak mengenakkan dengan orang yang mengalami gangguan kejiwaan)! Itu juga pasti yang dialami oleh sebagian besar anak kecil lainnya. Memang terlihat efektif, ketika kita ingin anak kita atau seorang anak kecil melakukan sesuatu yang kita perintahkan. Berikan saja kata-kata seperti judul diatas, dan ketakutan yang ditimbulkannya akan membuat (semoga) anak tersebut menuruti perintah kita. Toh dengan semakin dewasa, ia akan mengerti bahwa orang gila bukanlah sebuah makhluk yang suka memakan orang lain, atau tikus sebenarnya takut pada manusia, atau kemungkinan seseorang yang pernah (mungkin) melihat pocong (menurut statistik sederhana) adalah 50.000 : 1. Yah, toh anak itu akan mengetahui fakta itu semua kan?

SALAH!! Ketika kita sebagai orang tua yang (notabene) mengetahui fakta tersebut, menggunakan beberapa hal yang menakutkan untuk memberikan tekanan pada seorang anak untuk menurut, itu merupakan hal yang (menurut saya) cukup mengerikan. Bukan ancamannya yang mengerikan, tetapi akibat yang ditimbulkannya dikemudian hari. Tahukah bahwa seorang anak itu tak ubahnya seperti spons, yang akan menyerap apapun yang dilihatnya, didengarnya, dan dirasakannya? Seorang akan akan memasukkan informasi yang diterima dari sekelilingnya (terutama dari orang tuanya) ke dalam pikirannya, pikiran bawah sadarnya. Sekali kata-kata itu masuk, sekali informasi ini masuk, semua itu akan menjadi bagian dari sistem nilai anak tersebut (value), yang besar kemungkinannya menjadi bagian dari kepercayaannya (belief system). Karena telah menjadi nilai, dan akan dijalankan secara refleks, maka apapun hal yang berhubungan mampu mengaktifkan rasa takut di dalam dirinya.

Coba bayangkan dan rasakan, kalau kita berada di posisi anak tersebut. Si anak tidak memiliki data di dalam pikirannya bahwa apa yang menjadi momok/ketakutannya bukanlah sesuatu yang nyata. Bahkan, pikirannya semakin menjadikan ketakutan tersebut menjadi nyata, dari hari ke hari (sebagai informasi, tahukah anda bahwa pikiran tidak membedakan antara kenyataan dengan imajinasi? Pernahkan anda membayangkan makanan kesukaan anda di hadapan anda, dan tiba-tiba tanpa disadari, air liur anda mulai bertambah, perut anda bereaksi, dan timbul kebutuhan di pikiran anda?).

Ketakutan ini, yang bila terus diperkuat dari hari ke hari (dengan terus disebutkan pada sang anak), akan menjadi nilai yang semakin kuat. Inilah yang mengakibatkan munculnya berbagai macam phobia pada sang anak, atau bahkan phobia yang masih terbawa sampai sang anak beranjak dewasa (walaupun sebagai orang dewasa, mungkin ia tahu bahwa ketakutannya terasa konyol, tetapi coba kita lihat bersama, seorang perokok pasti tahu bukan bahwa rokoknya membahayakan kesehatan diri dan orang lain, tetapi apa yang dikatakan oleh sebagian besar perokok ketika mereka ingin berhenti merokok? Mudahkah bagi mereka?).

Masih mau menakut-nakuti anak kita?


Kirdi Putra, CHI, CHt.
Hypnotherapy Coach
Hypnosis Training Institute of Indonesia (HTII)
Phone. +62 21 739 7916
kirdi18@yahoo.com.sg
For things to change, I have to change

Jumat, 23 November 2007

Mengalihkan konsentrasi utk menghalau nafsu

by Koko Nata
(terima kasih banyak buat mas koko yg telah memberi ijin utk dipublish disini)


Mungkin kita pernah mengalami hal seperti ini: ingin buang air besar (BAB), tiba-tiba ada telepon, ada sanak saudara meninggal dunia. Rumahnya tak jauh dari kediaman kita. Lupa sudah urusan buang hajat. Kita langsung menuju rumah saudara tersebut. Lupa sudah keinginan untuk BAB, sama sekali lupa. Atau mungkin pernah juga, kita sedang kelaparan, ingin sekali makan. Tiba-tiba ada kabar, ibu mengalami kecelakaan. Kita langsung menuju ke rumah sakit dengan berjuta kekhawatiran. Lupa sudah urusan perut. Sore hari, ketika kondisi ibu sudah jelas; Cuma lecet-lecet, tidak parah, kita baru sadar, ”saya belum makan tadi siang.”

Saya yakin, kita semua pernah mengalami kejadian sepertri di atas. Ada peristiwa, kabar, atau apalah yang menyedot konsentrasi. Kita lalu melupakan keinginan kita, nafsu kita, untuk kemudian melakukan hal lain. Agak aneh secara logika. Kok bisa kita jadi lupa BAB atau makan, padahal sebelumnya pengen banget, tak bisa ditahan. Tapi nyatanya kita bisa beralih pada aktivitas lain, melupakan urusan yang sebetulnya berasal dari hawa nafsu.

Ini membuktikan, bahwa kita sebenarnya bisa, sangat bisa mengelola hasrat, keinginan, menundukkan hawa nafsu. Ketika tergoda untuk melakukan kemaksiatan, kita bisa berkonsentrasi pada hal lain untuk meredamnya. Ketika peluang dosa di depan mata, kita sebenarnya bisa menampik, melakukan hal lain yang bukan dosa.

Tapi yang terjadi adalah, kita seringkali menjerumuskan diri pada kemaksiatan, tanpa berusaha untuk mengalihkan konsentrasi pada kebaikan. Terlebih lingkungan sangat mendorong kita untuk melakukan hal tersebut. Misalnya seorang laki-laki yang setia pada istrinya, didorong untuk selingkuh oleh rekan kerjanya. Di sebuah pesta, rekan kerja memperkenalkannya pada gadis yang secara lahiriah cantik luar biasa, sangat menggoda. Ia terpikat, terbuai bujuk rayu. Rekan kerja mengompori, ”sikat saja, cukup one night stand!” Si lelaki dan perempuan cantik mulai menyepi. Hasrat bergelora, nafsu meraja. Ia tak berusaha mengalihkan konsentrasi pada istri di rumah: yang setia menjaga harta, merawat anak penuh cinta, merawat jiwa raga tak kenal lelah, mengucap kembali kasih sebelum suami berkata terima kasih, melayani kapan saja di mana saja. Si lelaki lupa. Tidak berusaha mengingat, istri di rumah punya apa yang perempuan itu punya. Istri bisa memberi apa yang perempuan cantik itu beri. Istri juga punya madu, semanis, lebih manis dan bernilai pahala. Malam itu, si lelaki melakukan hal yang seharusnya bisa ia tahan.

Kenapa bisa begitu? Kenapa kita terkadang lebih memilih makan siang dulu daripada shalat dengan apologi ”ada hadistnya tuh, lebih baik makan dulu daripada shalat. Nanti pas shalat malah mikirin makanan.” Kenapa kita tidak ingat ”sebaik-baiknya shalat adalah shalat di awal waktu.” Kenapa justru urusan nafsu yang kita dahulukan.

Penyebabnya adalah: kita belum meresapi makna ”hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.” (QS 1:5) juga makna, ”Allah tempat meminta segala sesuatu.” (QS 112:2). Kita kurang berkonsentrasi pada cinta-Nya. lebih mengedepankan nafsu dalam segala urusan.

Andai ketika nafsu meraja kita mengalihkan konsentrasi, ingat ’hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan,’ mungkin kita dapat melawan nafsu, memerangi bisikan setan yang mengepung dari segala penjuru. Mengubah peluang dosa menjadi peluang pahala, meretas jalan menuju surga.

Apakah akan berhasil? Wallahu’alam. Kita hanya bisa berusaha semaksimal mungkin. Bukankah Allah menilai proses, bukan hasil. Saya mendapat ide mengalihkan konsentari ini dari Ustadz Jajang di pengajian bulanannya. Siapa tahu berguna bagi teman-teman semua, mau mencoba. Dan saya juga tertarik untuk mencobanya; ketika ingin bermaksiat, alihkan konsentrasi pada hal lain.

sumber : http://kokonata.multiply.com

(Parenting) Anakku tidak bisa dilarang




By Kirdi Putra


(Kenapa si kecil terbiasa melawan orang tua ya...)

“Aduuh, kenapa ya setiap kata-kata saya, setiap perintah saya, setiap ajakan saya, pasti dilawan atau dibantah...”, termasuk anggota perkumpulan orang tua yang pernah mengucapkan kata-kata yang semodel atau bahkan sama persis seperti itu? Mungkin anda tidak perlu terlalu khawatir, itu cuma sebuah pertanda, pertanda bahwa anda siap bergabung di dunia orang tua (Parent’s World). Saran saya, hadapi dengan tersenyum dahulu.

Sebetulnya, ada pola kenapa seorang anak (terlihat) tidak bisa dilarang ketika ia menginginkan sesuatu. Pola yang sebenarnya juga bagian dari program atau ciptaan kita, yang menjadi lingkungan pembentuk anak kita tersebut. Kok bisa seperti itu ya? Sekali lagi, bisa, karena banyak faktor (faktor sifat, yang mempengaruhi lingkungan, faktor kebiasaan dari kecil, faktor toleransi di keluarga, faktor informasi yang masuk ke pikirannya, dll). Semua faktor-faktor ini dibentuk dan terbentuk di dalam pikiran bawah sadar anak tersebut. Pikiran bawah sadar? Iya, sebuah mekanisme yang seperti kertas putih ketika seorang anak baru saja dilahirkan, dan sedikit-demi sedikit tergambar menjadi peta, sejalan dengan semakin dewasanya anak tersebut. Setiap hal yang sudah diketahui anak itu akan berjalan sesuai dengan arah garis jalanan yang tergambar di peta itu. Contohnya? Bukankah kalau kita pergi dari rumah ke kekantor kita (cenderung) menggunakan jalan yang itu-itu saja bukan? Itu tandanya, rute kita sudah masuk ke pikiran bawah sadar kita (sudah menjadi refleks).

Jadi, kalau sudah pikiran bawah sadar anak saya tertulis ”tidak bisa dilarang” gimana dong? Pertama, yakinlah bahwa tidak ada masalah yang tidak ada solusinya, jadi, bukan TIDAK bisa dilarang, namun kita BELUM menemukan CARANYA. Ada beberapa faktor yang mungkin harus diubah, yaitu:

1. Kata-kata yang kita gunakan untuk melarang

Gunakan kata-kata yang bersifat ajakan positif ketika kita ”melarang” anak kita, serta masih diberikan pilihan (yang kita tentukan, tetapi intinya dia masih punya pilihan).
Contoh:
Daripada ”Jangan bermain terus, kapan kamu belajarnya”
Gunakan ”Ayo kita belajar, kita bisa bermain lagi kan setelah belajar”
Daripada ”Jangan nakal begitu, ibu marah kalau kamu begitu”
Gunakan ”Kamu kan anak baik, kamu bisa kan begini?”


2. Cara yang kita gunakan untuk melarang anak kita

Siapapun tidak suka lho di tekan dan diHARUSkan (coba, anda suka kah di tekan dan diHARUSkan? Tidak diberi pilihan sama sekali? Gunakan intonasi suara yang tidak mengintimidasi (menurut anak kita, bukan menurut kita), gunaka bahasa tubuh yang tegas namun bersahabat. Caranya? Komunikasikan dulu, ajak dia diskusi dalam suasana yang (kita dan dia tahu) bersahabat. Ajarkan anak untuk belajar diskusi dan negosiasi semenjak dini, tetapi tetap melihat orang tua sebagai figur pemimpin. Tanyakan pendapat dia ”gimana sih caranya ayah/ibu untuk ajak kamu lakukan ini/itu?”

Mungkin tips sederhana ini bisa diterapkan, walaupun memang masalah diseputar anak kita cukup kompleks, karena juga terkait dengan tipe dan karakter anak, cara berpikir anak, dan masih banyak lainnya. Untuk saat ini, selamat bertualang di dunia orang tua...


Kirdi Putra, CHI, CHt.
Hypnotherapy Coach
Hypnosis Training Institute of Indonesia (HTII)
Phone. +62 21 739 7916
kirdi18@yahoo.com.sg
For things to change, I have to change

(pengalaman) iseng2 berhadiah

Ini benar2 pengalaman yg tak terlupakan. Waktu baru2 menikah benar2 tidak ada yg aku kerjakan. AKupun rindu turun naik panggung sebagai MC. Suatu hari ketika sebuah majalah anak mengadakan lomba membaca dongeng untuk dewasa, maka aku iseng2 ikutan, lagipula suami mendukung, suami bilang pengobat rindu naik panggung. Materi sudah ditentukan, jadi aku setiap hari berlatih membaca dongeng.

Hari yg ditunggupun tiba. Peserta tidak begitu banyak, aku lupa berapa, mungkin sekitar 12 - 15 orang dan aku peserta ke-8. Melihat penampilan peserta 1 - 7 membuat aku agak maju mundur. Bagaimana tidak, mereka benar2 mempersiapkan diri dengan segala macam alat bantu, sedangkan aku ? hanya bermodal 3 macam karakter suara yaitu suara narator, kakek dan anak kecil, karena memang cuma itu tokohnya. Akupun belum pernah ikut lomba membaca dongeng. Ya sudah, kepalang tanggung, maju terus pantang mundurlah. Demam panggung ?? menit2 pertama iya, berikutnya aku nikmati saja sambil memandang ke penonton.

Singkat cerita tibalah saat yg dinantikan yaitu pengumuman pemenang. Aku bilang sama suami, "pulang yuk, ga usah ditunggu, udah ketebak siapa yg menang, mereka bagus2". Tapi suami mengajak aku menunggu sampe urutan pemenang ke 2, suami masih berharap aku juara harapan 1 atau 2. Ternyata tidak.

Ketika pengumuman pemenang ke 2 disebutkan, aku gandeng suami untuk keluar dari kerumunan, dan dengan perlahan kami menerobos. Masih aku dengar sang MC akan mengumumkan pemenang pertama, dan langsung aku tebak, pasti si mbak yg itu atau si mas yg anu. "pemenangnya adalah peserta dengan nomor 0XXX" (aku lupa, yg pasti ada 4 angka). "hah ?!" aku langsung melihat ke arah nomor yg masih menggantung dileher, itukan nomorku..........waaaaaaaaaa aku juara 1 ????? ga percaya..........tapi memang itu nomorku. AKu begitu terharu. Terima kasih ya Tuhan..... Aku pernah beberapa kali menjadi juara namun lomba kali inilah yg sungguh diluar dugaanku, dan itu tak akan pernah aku lupakan. Hadiahnya ? memang tidak seberapa namun pengalamannya yg sangat berharga.

Kamis, 22 November 2007

( Parenting )anakku obesitas











by kirdi putra.


Anakku laki-laki, umur 11 tahun mengalami obesitas. Dengan berat 60kg dan tinggi 130cm.


Kenapa anak bisa obesitas?


Waduh, sebuah pertanyaan yang mungkin bisa lebih baik dijawab oleh seorang dokter atau seorang ahli gizi... mungkin saya sekedar membantu dengan sedikit informasi yang memang kita miliki. Menurut penelitian oleh para ahli, pola hidup anak sekarang (pola makan dan pola bergerak) memberikan sumbangan yang cukup besar pada kecenderungan seorang anak mengalami obesitas. Junk food dan video games yang berlebihan merupakan kombinasi yang menarik (sebuah kata lain untuk, sempurna) dalam memupuk kecenderungan obesitas tersebut. Jumlah kalori yang besar yang terkadung di dalam seporsi makanan siap saji mampu menambah sejumlah penimbunan kadar lemak didalam tubuh, apalagi bila seorang anak hampir setiap hari mengkonsumsi makanan seperti ini. Juga dengan pola bergerak yang semakin kecil, dimana banyak terjadi, seorang anak lebih suka bermain dengan video games nya di rumah ketimbang harus berolah-raga dan bersosialisasi di luar. Banyak anak sekarang yang lebih memilih bermain bola di video games ketimbang harus bermain bola sungguhan di lapangan. Ini sekedar contoh, bahwa pola makan yang sudah mendukung munculnya obesitas, ditambah dengan terjadinya kemalasan gerak pada anak kita?

Tidak bisa disangkal pula, menurut para ahli, ada peranan gen (DNA, informasi genetis) didalam kecenderungan seseorang mengalami obesitas atau tidak, tetapi pola makan dan pola gerak tetap memegang peranan kunci dalam perkembangan obesitas pada diri seseorang. Berdasarkan berbagai informasi singkat ini, lebih mudah bagi kita, untuk membantu anak kita mengubah pola makan dan pola geraknya dibandingkan harus berpikir untuk mengubah struktur gen nya kan?

Apa ada terapi non obat?

Terapi non obat? Banyak jalan untuk menuju sebuah goal, banyak cara untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Ada beberapa kemungkinan terapi non obat, saat ini bisa dengan menggunakan pola pengobatan tradisional alami (herbal), bila yang dimaksud dengan obat adalah bahan-bahan kimia sintetis, atau misalnya dengan akupunktur, jika sama sekali tidak mau menyentuh bahan-bahan yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui mulut, juga bisa dengan mengubah pola pikir dan tingkah laku (behaviour) untuk mengubah pola makan dan pola bergerak dari anak. Mungkin dengan pendekatan hypnotherapy juga bisa membawa perubahan pada beberapa pola tersebut. Pada intinya, kita mulai mengubah pola pikir anak tentang makanan dan olah raga. Seorang anak bukan tidak mampu untuk mengubah pola makan dan geraknya, tetapi seringkali mereka belum menyadari pentingnya mengatur pola makan dan pola gerak (terlebih untuk anak yang sudah mengalami obesitas).

Nah, cara menerangkan kebanyakan orang tua pada anak yang menggunakan pendekatan pola pikir orang yang sudah dewasa, itu yang membuat tulalit (tidak nyambung). Jadi, kita diharapkan untuk mengubah cara kita mendekati dan menerangkan mengapa:

• Pola makan harus berubah menjadi makanan sehat, dengan jumlah yang terbatas
• Pola gerak yang harus dimulai, dengan berbagai aktivitas outdoor dan

mengurangi kegiatan yang tidak banyak memerlukan gerak (video game, dll)
Yang keduanya disampaikan dengan cara yang sesuai dengan pemahaman (database) pikiran anak, dan dengan cara yang fun, serta tujuan yang jelas (serta mampu mengispirasi anak untuk mau mengerjakannya tanpa disuruh apalagi diancam).

Pengetahuan inilah yang dibutuhkan oleh kita sebagai orang tua, karena perubahan kebiasaan bukanlah merupakan hal yang mudah, bahkan untuk kebanyakan orang yang telah dewasa, apalagi harus diterapkan pada seorang anak. Pengetahuan dan pengertian untuk menjelaskan dan mengajak anak melakukan perubahan kebiasaan inilah yang akan menentukan masa depan anak-anak kita kelak.

Tunggu apa lagi, mulailah dari sekarang, mari kita ciptakan generasi yang cerdas dan sehat...


Kirdi Putra, CHI, CHt.
Hypnotherapy Coach
Hypnosis Training Institute of Indonesia (HTII)
Phone. +62 21 739 7916
http://htii.blogspot.com/
For things to change, I have to change

Mengenal Phobia dan Panic Attack

sumber : http://www.jawaban.com







Rasa panik merupakan bagian yang penting dari sistem pertahanan tubuh. Tetapi, seringkali hal ini menjadi lebih serius, contohnya ketakutan yang tidak rasional atau pun panic attack. Di saat tertentu, seseorang dapat merasa panik dengan alasan yang tepat. Misalnya, apabila sebuah mobil tiba-tiba melaju dengan kecepatan tinggi pada saat kita sedang menyeberang jalan. Merasa panik dalam situasi seperti itu adalah normal. Kita dapat tiba-tiba berlari dengan kencang.

Tetapi, bagaimana bila kejadian sehari-hari yang tidak berbahaya juga mendatangkan respon yang sama? Atau lebih buruk lagi, apabila Anda mengalami kepanikan tanpa alasan yang jelas dan tanpa ada tanda-tanda sebelumnya? Meski terdapat beberapa orang yang menikmati rasa takutnya - misalnya dengan menaiki roller-coaster, sebagian lainnya bahkan tidak mengerti mengapa mereka merasa takut atau apakah serangan kecemasan yang mereka alami akan mereda.


Fobia yang Umum


Fobia terjadi karena berbagai alasan. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat memacunya:

-- pergi ke dokter gigi
-- terbang
-- darah
-- fobia sosial
-- agoraphobia (takut akan ruang terbuka).


Ketika seseorang dengan fobia bertemu dengan hal yang mereka takuti - atau tahu bahwa mereka akan merasa takut - mereka mengembangkan gejala-gejala kecemasan fisik tertentu. Kecemasan terdiri dari sekumpulan gejala dan tiap orang memiliki pola gejala yang berbeda.

Bagi banyak orang, hal ini cukup untuk membuat mereka benar-benar menghindari apa pun yang mereka takuti sepanjang hidup mereka. Tetapi terkadang, hal itu tidak dapat dihindari dan orang tersebut terpaksa masuk ke dalam situasi yang mereka takuti. Contohnya, seseorang (fobia dokter gigi) tidak pergi ke dokter gigi selama bertahun-tahun, padahal sebenarnya ia sangat membutuhkan perawatan gigi atau seseorang (fobia darah) yang mengalami kecelakaan. Apabila demikian, rasa panik sering terjadi.

Kata ‘sering' sangat penting dalam hal ini - rasa panik bukanlah sesuatu yang dapat diperkirakan dan tidak selalu terjadi. Banyak orang dengan fobia mengagetkan diri mereka sendiri dengan melewati situasi yang biasanya membuat mereka takut, sekalipun mereka tetap merasa tidak senang.


Gejala-Gejala Panic Attack

Bagi mereka yang merasa panik, gejalanya adalah sebagai berikut:

-- Jantung berdebar kencang
-- Kesulitan mengatur napas
-- Dada terasa sakit
-- Wajah memerah dan berkeringat
-- Merasa sakit
-- Gemetar
-- Pusing
-- Mulut terasa kering
-- Merasa perlu pergi ke toilet
-- Merasa lemas


Pengalaman ini dapat terjadi dengan sangat cepat sampai seseorang bahkan merasa bahwa mereka sedang mengalami serangan jantung. Meskipun, kekuatiran ini justru rasa panik itu sendiri. Beberapa orang dapat juga merasa bahwa reaksi tubuh mereka sangat ekstrim dan sangat tidak terkontrol. Bahkan, mereka merasa hanya sebagai pengamat dari apa yang terjadi pada tubuh mereka sendiri. Meskipun mereka tidak menjelaskan pengalaman di luar tubuh, mereka mendeskripsikan perasaan seolah-olah terpisah dari apa yang sedang terjadi. Atau seolah-olah seluruh situasi yang mereka alami tidak lah nyata.

Hal ini mengacu pada ‘depersonalisasi'. Kata itu terdengar lebih melegakan dibanding serangan panic attack, padahal hal itu bahkan lebih tidak menyenangkan. Terdapat sekelompok orang lainnya yang mengalami panic attack secara spontan. Hal ini biasanya dihubungkan dengan kecemasan umum - gejala ini dapat memuncak apabila terus menerus berlangsung. Tetapi, panic attack juga dapat terjadi pada saat yang tidak terduga. Apabila hal ini terjadi, ketakutan dapat terbangun kembali bila terjadi situasi yang sama dan dapat mengarah menjadi suatu fobia atau kecemasan umum.

Seberapa banyak orang yang mengalami fobia atau panic attack?
Beberapa jenis fobia lebih umum daripada yang lain. Lebih dari 10 % orang per tahunnya mengalami ketakutan untuk terbang (dengan pesawat), takut pergi ke dokter gigi atau takut melihat darah. Hal itu merupakan fobia yang umum. Fobia sosial lebih jarang terjadi, mempengaruhi sekitar 25 dari 1.000 orang setiap tahunnya. Agoraphobia terjadi pada sekitar 30 dari 1.000 orang setiap tahunnya dan jumlah itu meningkat tajam di antara kaum wanita. Panic attack mempengaruhi sekitar 10-30 dari 1000 orang dalam setahun - lagi-lagi, terjadi lebih banyak di antara wanita.


Apa yang dapat saya lakukan untuk menolong diri sendiri?

Langkah pertama adalah dengan menghentikan siklus yang telah terbangun. Mempelajari teknik relaksasi adalah sebuah cara yang baik untuk melakukan hal ini. Tubuh Anda secara insting dapat terpacu - hal itu bukanlah respon yang kita pelajari - dan relaksasi harus secara sadar dipelajari.

Terdapat dua tipe latihan relaksasi - ‘pikiran yang terarah' (guided fantasy) dan ‘tekanan otot' (muscle tension). Relaksasi bukanlah penyelesaian masalah yang cepat. Seperti keahlian lainnya, hal ini hanya dapat tercapai dengan latihan. Anda dapat menggunakan diagram pemantauan pikiran untuk mengukur apa yang terjadi di pikiran Anda dan seberapa panik Anda dalam situasi fobia. Kemudian, lakukan teknik relaksasi, coba untuk mengurangi kecemasan Anda dalam situasi fobia. Semua ini juga membutuhkan latihan.

Rabu, 21 November 2007

adeeemmmmm


Ademmmmm banget...........tenang.......damaiiii.................
Alhamdulillah, setelah melewati masa2 "confuse" , walau baru setitik, sudah bisa kunikmati perasaan seperti diatas.

Jumat, 16 November 2007

Confuse

KEnapa sih aku selalu sulit utk mengambil keputusan ????? confuse....confuse....dan confuse.................... Pusing deh. SEpertinya sudah agak terlambat utk mengambil keputusan, jadi mau tidak mau harus dijalankan, kecuali udah bener2 ga bisa lagi. Perlu pemikiran yang panjaaaaang banget supaya ga nyesel.

Rabu, 14 November 2007

cat lover



Kucingnya lucu ya ..... gemesssss.....pengen gendong.....pengen cium.....pengen diajak bobo :-))

waktu aku belum berkeluarga dan tinggal bersama ortu, aku punya kucing lumayan banyak. Keluargaku memang cat lover. Kami ga tegaan kalo ada kucing terlantar. Diantara kucing2 itu, ada satu kucing jantan yang sangat dekat denganku, bapakku memberinya nama tirung......namanya aneh, artinya mati urung (ga jadi mati), krn sudah berkali2 sakit dan hampir mati tapi akhirnya sehat. Sejarahnyapun agak beda dari kucing2ku yg lain, tirung aku temukan saat malam hari aku pulang kerja, hujan deras, aku mendengar suara anak kucing ngeong2, aku cari2 dan aku temukan...............basah kuyup, masih keciiil banget, mungkin baru bbrp hari lahir, matanya masih belum terbuka, aku kasihan dan aku bawa pulang.

Setelah sampai di rumah aku keringkan badannya dengan hair dryer, aku selimuti dan beri susu hangat, dan tidur bersamaku. Melihat kondisinya waktu itu, aku tidak berharap banyak, jadi kalopun besok2 dia sakit krn kehujanan dan akhirnya mati, paling tidak anak kucing malang ini sempat merasakan kehangatan. Diluar dugaan besoknya dia sehat..........ooouuu senangnya. Seperti namanya, saat masih kecil tirung seringkali kena flu dan hiks....sptnya mau mati. Namun selalu bisa sembuh. Dia sangat nurut dan dekat denganku, dia tau sekali jam2 aku pulang dan selalu menungguku di ujung gang dan ikut pulang sambil sesekali badannya digesekan manja ke kakiku. Kalau aku bicara, dia seperti mendengarkan omonganku, dia akan diam sambil memperhatikan wajahku dengan mimik lucu.

Suatu hari setelah dia mulai remaja dan puber, tiba2 tirung tidak lagi menjemputku, aku pikir dia lagi dekat dengan kucing cewek tetangga, namun setelah ditunggu 2 hari.....3 hari.....1 minggu......dia tidak juga pulang...... AKu mencarinya kemana2, memanggil2 namanya......setiap ada kucing yang warnanya spt tirung, aku memanggilnya.....tapi itu bukan tirung.

hu..hu...hu....hu....entah berapa lama aku menangisi kepergiannya.................aku seringkali bermimpi bertemu tirung. Tirung........ kamu kemana ?? ketabrak ?? diambil orang ?? tidak tau jalan pulang ??? Entah berapa lama juga akhirnya aku bisa menerima kenyataan bahwa tirung sudah tidak bersamaku lagi.

Kepergian tirung membuatku tidak mau lagi terlalu dekat dengan kucing, bukan sudah tidak suka lagi sama kucing, namun aku tidak mau terlalu sayang, terlalu cinta, krn walau cuma seekor kucing tetap saja begitu menyakitkan ketika kehilangan.

Edukasi pikiran bawah sadar anak

(diambil dari milis hypnoparenting newsletter@hypnoparenting.com )


by : ariesandi / Januari 29, 2007


Kita semua tahu bahwa manusia mempunyai dua macam bentuk pikiran yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran sadar mempunyai fungsi mengidentifikasi informasi yang masuk, membandingkan dengan data yang sudah ada dalam memori kita, menganalisa data yang baru masuk tersebut dan memutuskan data baru akan disimpan, dibuang atau diabaikan sementara.
Sementara itu pikiran bawah sadar yang kapasitasnya jauh lebih besar dari pikiran sadar mempunyai fungsi yang jauh lebih komplek. Semua fungsi organ tubuh kita diatur cara kerjanya dari pikiran bawah sadar. Selain itu nilai-nilai yang kita pegang, sistem kepercayaan dan keyakinan terhadap segala sesuatu juga disimpan di sini. Memori jangka panjang kita juga terdapat dalam pikiran bawah sadar.

Pernahkah anda perhatikan seorang anak kecil yang akan tidur dan selalu mencari bantal ”kumal” kesayangannya ? Darimanakah pikiran ini muncul dalam benaknya ? Siapakah yang mengendalikannya ? Itulah hasil kerja pikiran bawah sadar.

Pikiran bawah sadar mengendalikan hampir sembilan puluh persen pemikiran dan tindakan kita. Ingin contoh nyata ? Baiklah, bayangkan tiba-tiba di depan anda saat ini, pada jarak kurang lebih 3 meter, anda melihat sekelebat bayangan yang mirip seperti bentuk ular. Anda menajamkan pandangan untuk melihat lebih jelas dan ternyata …… memang benar …. itu ular kobra yang tampaknya kelaparan. Tubuhnya yang sebesar paha orang dewasa bergerak lambat namun pasti. Suaranya mendesis membuat bulu kuduk berdiri, pandangan matanya sangat bengis dan gigi taringnya mencuat keluar disertai lidahnya yang menjulur-julur siap menerkam apapun yang bisa membuatnya kenyang. Apa yang akan anda lakukan ?
Yaa …. hampir sebagian besar dari kita akan memutuskan untuk lari. Ooops maaf jika anda wanita, anda akan berteriak dulu, bukan ? Baru setelah itu lari. Mengapa ? Karena sebagian besar dari kita tidak pernah tahu bagaimana menaklukkan kobra. Bahkan seandainya tahupun kita lebih baik lari dan mencari bantuan daripada melawannya bukan ?

Bagaimana jika seandainya anda dari kecil sudah diberitahu bahwa kobra itu mendatangkan rejeki. Orangtua anda mengatakan bahwa rumah yang ditempati sekarang adalah hasil dari berjualan kobra. Apakah anda akan lari jika menemui kobra di depan anda ? Tidak bukan ! Anda pasti berpikir ” wah ini rejeki, tanpa dicari muncul di depan mata ”.
Apa yang membedakan situasi di atas ? Yang membedakan adalah program pikiran yang ada dalam pikiran kita. Program tersebut mengendap dalam bawah sadar dan akan terpicu keluar oleh suatu kejadian tertentu. Ada banyak sekali program di dalam bawah sadar kita. Pernahkah anda memperhatikan program seperti apa yang masuk dalam pikiran kita setiap harinya ?
Pikiran bawah tidak bisa menolak apapun yang anda masukkan melalui kelima panca indera anda. Bahkan hal-hal yang tidak anda perhatikan secara sadar akan terekam dalam pikiran bawah sadar.

Bagaimana dengan anak-anak kita ? Kebanyakan orangtua sekarang sibuk memberikan ’makanan’ pada ’pikiran’ sadar anaknya. Anak usia 3 tahun – 4 tahun sudah dibawa pergi ke tempat les bahasa inggris, les mandarin, les menulis, membaca dan lain sebagainya.
Mereka mengatakan itu sudah tuntutan jaman. Oh ya…. jaman yang mana ? Dan tuntutan seperti apa persisnya ? Pernahkah anda secara serius memikirkan apa yang sebenarnya dituntut oleh anak-anak kita ? Dan apa yang sebenarnya dituntut oleh sebuah kehidupan sukses ?

Marilah kita lihat sekeliling kita, ada banyak orang yang menguasai bahasa Inggris dengan bagus ( apalagi di Inggris dan Amrik sono ) tetapi tidak punya pekerjaan. Dan ada banyak orang juga yang hanya lulusan SMU dan kurang bisa bahasa Inggris tetapi sukses luar biasa ! Ada banyak sarjana S1, S2 bahkan S3 yang hidupnya biasa-biasa saja.
Apakah artinya itu ? Itu semua artinya adalah netral. Kesemuanya itu adalah variabel. Variabel bisa bernilai benar ataupun salah. Seperti x + 2 = 5 akan benar jika x diganti dengan angka 3 dan akan salah jika x diganti dengan angka 4 atau 8. Bahasa Inggris, Mandarin, gelar sarjana, IQ tinggi, masuk sekolah top dan nilai IP tinggi adalah variabel. Tidak menjamin 100% hidup akan sukses !

Lalu apa yang menjadi variabel tetap ? Apakah ada ? Tentunya ada. Lihatlah kehidupan ratusan milyuner dalam dan luar negri, pelajarilah dan tariklah kesimpulan adakah variabel tetapnya ?
Satu hal pasti yang dimiliki oleh mereka semua adalah konsep diri sehat. Di manakah konsep diri sehat ini tersimpan ? Dalam pikiran bawah sadar.

Inilah yang harus kita jaga dalam diri setiap anak. Dengan konsep diri sehat hampir semua hal dapat dilakukan oleh seorang anak yang tumbuh menjadi dewasa. Jika kita berbicara konsep diri sehat kita bicara diri ideal sehat, citra diri sehat dan harga diri sehat. Dan jika kita bicara tiga hal ini kita bicara seorang yang memiliki impian, yang bersedia mewujudkannya dalam kehidupan nyata dengan apapun yang ada di tangannya. Kita bicara mengenai semangat tinggi, keyakinan dan kepercayaan positif, kreativitas tanpa henti, keuletan, keberanian menempuh perjalanan hidup, ketegaran seorang manusia dan kemampuan untuk mempelajari apapun juga yang diperlukan untuk sebuah kesuksesan !!

Apakah konsep diri positif ini bisa dikondisikan ? Ya !!! Anda bisa menciptakan kondisi yang mendukung. Caranya adalah dengan memahami bagaimana konsep diri ini tertanam dalam pikiran bawah sadar. Konsep diri tertanam dalam pikiran bawah sadar melalui pengulangan, pengalaman, tradisi dan model dari figur yang memiliki otoritas di mata anak.
Perhatikanlah apa yang berulang kali anda lakukan, ucapkan dan pikirkan terhadap anak-anak. Itulah yang nantinya akan membentuk mereka. Dari bahan dasar ini mereka akan mengembangkan diri mereka melalui pergaulan dengan lingkungan.
Mengapa bayi 1 tahun belajar berdiri dan berjalan ? Karena sejak ia bisa menggunakan matanya ia melihat orang-orang di sekitarnya berdiri ditopang kedua kaki dan berjalan. Cobalah anda bayangkan bagaimana jika sang bayi hanya melihat orang merangkak sejak ia bisa menggunakan matanya untuk melihat.

Sejauh apakah pengaruh program pikiran bawah sadar ? Program pikiran bawah sadar akan menentukan sukses tidaknya kehidupan seseorang. Dengan cara lain bisa dikatakan kehidupan yang dijalani seseorang adalah perwujudan dari program yang ada di bawah sadarnya dalam tingkat tertentu.


HYPNOPARENTING
Education and Therapy Center
Dharmahusada Indah Barat III / 51
Surabaya 60285
IndonesiaTelp. (031) 7155 9997 Fax. (031) 5938525
Website : www.HypnoParenting.com
Email : CS@hypnoparenting.com

Kamis, 08 November 2007

( Parenting ) Mendidik Anak Tanpa Kekerasan

( diambil dari millis Hypnoparenting / newsletter@hypnoparenting.com )




MENDIDIK ANAK TANPA KEKERASAN

by : Ariesandi / october 3, 2006



Seringkali orangtua menanyakan ke saya “Anak saya ini kalau diomongin susah nurutnya, bagaimana sih caranya agar anak nurut dengan orangtua ? Apa musti dipukul dulu baru nurut ? ” Mendengar pertanyaan ini, seringkali saya jawab dengan singkat “Kenapa musti harus dengan kekerasan ? “. Dan seringkali saya menceritakan kisah di bawah ini agar mereka mengerti apa maksudnya Mendidik Anak Tanpa Kekerasan.

Pada suatu hari Dr. Arun Gandhi, cucu Mahatma Gandhi, memberi ceramah di Universitas Puerto Rico. Ia menceritakan suatu kisah dalam hidupnya :

Waktu itu saya masih berusia 16 tahun dan tinggal bersama orangtua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya, ditengah kebun tebu, 18 mil di luar kota Durban, Afrika Selatan. Kami tinggal jauh di pedalaman dan tidak memiliki tetangga. Tak heran bila saya dan dua saudara perempuan saya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop.

Pada suatu saat, ayah meminta saya untuk mengantarkan beliau ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh. Dan, saya sangat gembira dengan kesempatan itu. Tahu bahwa saya akan pergi ke kota, ibu memberikan daftar belanjaan yang ia perlukan. Selain itu, ayah juga meminta saya mengerjakan beberapa pekerjaan tertunda, seperti memperbaiki mobil di bengkel.
Pagi itu setiba di tempat konferensi, ayah berkata,”Ayah tunggu kau di sini jam 5 sore. Lalu kita akan pulang ke rumah bersama-sama.”
Segera saja saya menyelesaikan pekerja-pekerjaan yang diberikan oleh ayah dan ibu. Kemudian, saya pergi ke bioskop. Wah, saya benar-benar terpikat dengan dua permainan John Wayne sehingga lupa akan waktu. Begitu melihat jam menunjuk pukul 17.30, langsung saya berlari menuju bengkel mobil dan buru-buru menjemput ayah yang sudah menunggu saya. Saat itu sudah hampir pukul 18.00 !!!
Dengan gelisah ayah menanyai saya,”Kenapa kau terlambat ?” Saya sangat malu untuk mengakui bahwa saya menonton bioskop sehingga saya menjawab, ”Tadi, mobilnya belum siap sehingga saya harus menunggu.”

Padahal, ternyata tanpa sepengetahuan saya, ayah telah menelepon bengkel mobil itu. Dan ayah tahu kalau saya berbohong. Lalu ayah berkata, ”Ada sesuatu yang salah dalam membesarkan engkau sehingga engkau tidak memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran pada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, biarkanlah ayah pulang berjalan kaki sepanjang 18 mil dan memikirkannya baik-baik.”
Lalu dengan tetap mengenakan pakaian dan sepatunya, ayah mulai berjalan kaki pulang ke rumah. Padahal hari sudah gelap dan jalanan sama sekali tidak rata. Saya tidak bisa meninggalkan ayah, maka selama lima setengah jam, saya mengendarai mobil pelan-pelan di belakang beliau, melihat penderitaan yang dialami beliau hanya karena kebohongan bodoh yang saya lakukan.

Sejak itu saya tidak pernah berbohong lagi. Seringkali saya berpikir mengenai kejadian ini dan merasa heran. Seandainya ayah menghukum saya, sebagaimana kita menghukum anak-anak kita, maka apakah saya akan mendapat sebuah pelajaran mengenai mendidik tanpa kekerasan ? Kemungkinan saya akan menderita atas hukuman itu, menyadarinya sedikit dan melakukan hal yang sama lagi. Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa kekerasan yang sangat luar biasa, sehingga saya merasa kejadian itu baru terasa kemarin. Itulah kekuatan bertindak tanpa kekerasan.

Ketika kita berhasil menancapkan suatu pesan yang sangat kuat di bawah sadar seorang anak maka informasi itu akan langsung mempengaruhi perilakunya. Itulah salah satu bentuk hypnosis yang sangat kuat. Apakah hal sebaliknya bisa terjadi ? Ya bisa saja ! Oleh karena itu kita perlu keyakinan penuh dalam melakukannya sehingga hasil positif yang kita inginkan pasti tercapai. Hal ini memerlukan pemikiran yang mendalam dan kesadaran diri yang kuat dan terlatih. Janganlah bertindak karena reaksi spontan belaka dan kemudian menyesal setelah melakukannya.

Jika kita mau berpikir sedikit ke belakang ke masa di mana anak-anak kita masih kecil sekali maka di masa itulah semua ”bibit” perilaku dan sikap ditanamkan. ”Bibit” perilaku dan sikap inilah yang kelak akan mewarnai kehidupan remaja dan dewasanya. Siapakah yang menanamkan ”bibit” perilaku dan sikap itu untuk pertama kalinya ? Ya anda pasti sudah tahu jawabnya, kitalah orangtua yang menanamkan segala macam ”bibit” perilaku dan sikap itu.
Bagaimana jika sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan pengasuhnya ( baby sitter ). Ya berdoalah semoga pengasuh anak anda mempunyai pemikiran bijaksana dan bisa mempengaruhi anak anda secara positif. Berharaplah pengasuh anak (baby sitter) anda mengerti cara kerja pikiran dan mengerti bagaimana bersikap, berucap dan bertindak dengan baik agar anak anda memperoleh ”bibit” sikap dan perilaku yang baik.

Seseorang bisa menjadi baik atau buruk pasti karena sesuatu ”sebab”. Perilaku, ucapan sikap, dan pikiran yang baik atau buruk hanyalah suatu rentetan ”akibat” dari suatu ”sebab” yang telah ditanamkan terlebih dahulu. Mungkinkah terjadi ”akibat” tanpa ”sebab” ? Mungkinkah anak kita berbohong tanpa sebab, mungkinkah anak kita ”nakal” tanpa sebab, mungkinkah anak kita rewel tanpa sebab ? Sebagai orangtua kita wajib mencari tahu apa penyebabnya. Tidaklah pantas sebagai orangtua kita langsung bereaksi spontan begitu saja tanpa memikirkan apa yang baru saja kita perbuat. Bukankah ini akan memberi contoh baru bagi anak kita tentang bagaimana bertindak dan bersikap ?

Sewaktu kita mempunyai anak maka kita menjadi orangtua, tetapi kita tidak pernah punya pengalaman menjadi orangtua. Kita mempunyai pengalaman menjadi anak. Jadi kita harus mendidik diri kita sendiri dengan belajar dari anak-anak. Bukan belajar dari apa yang dilakukan orangtua pada kita. Ingatlah perasaan sewaktu kita masih menjadi anak-anak. Amati mereka dan tanggapilah dengan penuh perhatian apa yang mereka inginkan. Pengharapan, perlakuan dan pengakuan seperti apa yang kita inginkan dari orangtua yang tidak pernah terpenuhi ?
Perlakukan anak-anak seperti kita ingin diperlakukan ! Jangan perlakukan anak-anak seperti apa yang dilakukan orangtua pada kita.



HYPNOPARENTING
Education and Therapy Center
Dharmahusada Indah Barat III / 51
Surabaya 60285 -- Indonesia
Telp. (031) 7155 9997 Fax. (031) 5938525
Website : www.HypnoParenting.com
Email : CS@hypnoparenting.com

something ...............





















I feel something strange deep inside my heart.................

( Parenting ) Anak - Anak yang bingung

(diambil dari milis HypnoParenting / newsletter@hypnoparenting.com)


ANAK - ANAK YANG BINGUNG

By : Ariesandi / october 4, 2006


Sadarkah Anda bahwa kita orang tua secara konstan meng-hypnosis anak kita ? Ambil saja kasus nyata yang terjadi dengan Anton yang merupakan anak di rumah tetangga ini.

Pada suatu hari Anton sedang bermain dengan adiknya dan tiba-tiba saja si adik menangis dengan keras karena mainannya direbut. Anton tidak mau mengalah dan malahan mengejek adiknya. Ibunya melihat hal itu terjadi dan dengan serta merta berteriak dengan suara nyaring nan merdu, “ Ayooo……, teruskan……. ya ganggu adikmu terus. Nanti Mama hukum kamu kalau terus ganggu adikmu. Kan adikmu masih kecil kamu yang lebih tua ngalah dong ? “Anton terdiam kebingungan, dalam hatinya ia berkata, “ lho tadi katanya disuruh terus, lha kok kalau saya teruskan malah dihukum dan kapan adik akan jadi lebih tua daripada kakak ya ?”

Anton mempunyai pikiran seperti itu karena telah sering mendengar ucapan ibunya yang seperti tadi. Setiap kali ia dan adiknya berebut mainan selalu saja adiknya akan menangis untuk menarik perhatian ibunya. Dan anehnya ibunya selalu mengatakan hal yang sama seperti di atas kepadanya.
Sejak saat itu Anton selalu mencari makna atas perkataan orangtuanya. Ia sering bingung sendiri, tanpa disadari tentunya, apakah yang sebenarnya dimaksudkan oleh orang dewasa di sekitarnya. Jika ia sendirian seringkali memorinya memunculkan perkataan-perkataan orangtuanya dan orang dewasa di sekitarnya yang membuat ia bingung.

Tanpa disadari ia tumbuh dengan sikap penuh keraguan dan susah mengambil keputusan dalam waktu cepat. Ia menjadi tidak berani memutuskan sesuatu dan lambat laun inisiatifnya untuk memulai sesuatu semakin menurun. Cepat atau lambat kita bisa meramalkan apa yang akan terjadi pada diri anak yang sering harus mencari makna atas setiap tindakan atau perlakuan dari orang di sekitarnya. Mereka akan tumbuh dengan sikap penuh keraguan dalam bertindak, takut dikritik, perfeksionis, tidak berani mengambil keputusan besar, kurang berinisiatif dan tergantung pada orang lain.

Atau mungkin anda pernah mendapati seorang anak yang ulangannya jelek dan kemudian mamanya berkata dengan kecewa, ”Aduh kamu ini, kemarin kan sudah belajar dan katamu kamu mengerti, lah kok sekarang dapatnya cuma segini? Aduh kamu ini, harus diapakan sih ? Mama dulu ya tidak pernah dapat nilai sejelek ini lho ! Mama selalu dapat nilai bagus !”Dan papa si anak yang mendengarkan juga omelan istrinya agak sedikit tersinggung dan mengatakan ” Heh, Mama menyindir Papa ya ! Mau mencari kambing hitam ya ? Apa maksudnya Mama mengatakan nilai Mama selalu bagus apa nyindir Papa ? Catat ya nilai Papa dulu juga selalu bagus bahkan selalu masuk dalam 10 besar di kelas ! ”
Dan ………….. bingunglah si anak. Dalam pikiran bawah sadarnya muncul suara kecil yang mengatakan, ” Mama nilainya selalu bagus, Papa juga selalu bagus bahkan masuk dalam 10 besar di kelas ? Kalau begitu kenapa aku jadi bodoh begini ya ? Aku ini anak siapa sih sebenarnya ? Kok gara-gara nilaiku mereka jadi bertengkar sendiri sih? Apa salahku ?” Dan beribu-ribu pertanyaan lain yang akan muncul di benak si anak.

Sampai di sini anda mungkin berpikir, ”Wah susah sekali menjadi orangtua. Kok ini salah dan itu salah ya. Saya dulu juga diperlakukan seperti itu oleh orangtua saya. Tapi kok ya …. tidak apa-apa tuh ? Sekarang hidup saya juga sukses ?!”Oh yaaaa…….. Pernahkah anda merenung dan menggali dalam diri anda apakah ada konflik-konflik kecil yang timbul yang anda abaikan saja karena tidak tahu jawabannya. Dan anda mengabaikan karena anda melihat sepintas tidak ada pengaruh besar bagi kehidupan anda. Sesekali saja muncul tapiiii …. ya tidak perlu diungkit lagi ah.
Anda benar. Anda bisa sukses dengan apa yang orangtua anda telah lakukan pada anda. Dan tahukah anda seandainya orangtua kita melakukan sesuatu yang lebih positif lagi dari apa yang telah dilakukannya maka kita bisa jadi lebih sukses daripada sekarang. Bukankah setiap akibat merupakan hasil dari suatu sebab. Dan jika sebabnya berbeda maka akibatnya berbeda juga, betul kan ?

Berhati-hatilah dengan apa yang kita ucapkan dan lakukan kepada anak-anak kita. Jika perkataan dan perbuatan itu sering diulang maka pikiran bawah sadar anak akan menangkapnya dan menyimpannya sebagai fakta kebenaran. Apapun faktanya, positif ataupun negatif, akan dianggap sebagai kebenaran dan diwujudkan dalam realita fisik si anak. Itulah yang disebut hypnosis. Kita sadari atau tidak, kita telah menghypnosis anak-anak dengan perkataan dan perbuatan kita. Kita telah menghypnosis anak-anak kita dengan lakon sehari-hari yang kita pentaskan sebagai drama kehidupan di depan mata mereka.

Jadi apa yang harus kita lakukan ?

Berikut ini adalah beberapa tips agar anak-anak tumbuh dengan baik :

Katakan apa yang anda inginkan terjadi, jangan membuat anak mencari-cari sendiri makna dari ucapan atau tindakan anda. Janganlah terlalu suka memelototi anak dan berharap mereka akan mengerti apa maksud anda, mereka akan mencari makna dan akhirnya tumbuh dengan sikap penuh keraguan dan takut berbuat salah. Jika anda ingin dia menghentikan tindakannya langsung katakan, ”Sudah cukup. Hentikan sekarang. Sebenarnya apa yang kamu inginkan? ”
Akui dan hargailah perasaan mereka. ”Kamu lagi jengkel ya, sedih ya, atau kecewa? Kamu jengkel karena ………………. (mainanmu direbut oleh adik ya, atau Mama / Papa membentak kamu ya , atau apapun penyebabnya ). Yaa ……. Mama / Papa mengerti dan bisa merasakan hal itu. Mama / Papa sendiri juga akan jengkel atau marah jika diperlakukan seperti itu. Menurut kamu apa yang bisa dilakukan agar perasaan jengkelmu hilang ? Apa kamu mau minum dulu ? Atau melakukan ……….

Bersikaplah konsisten. Tindakan dan ucapan kita harus selaras. Selain itu kita sebagai pasangan juga harus konsisten dan sepakat dengan berbagai aturan. Jangan sampai kita mengijinkan hal tertentu tetapi pasangan kita mengijinkannya atau sebaliknya. Jika hal itu sering terjadi maka si anak juga akan mencari sendiri kebenaran makna dari ucapan atau tindakan itu.
Semoga anda mengerti bahwa kita orangtua senantiasa menghypnosis anak kita, pastikan kita menghypnosis mereka dengan hal-hal yang benar.


HYPNOPARENTING
Education and Therapy Center
Dharmahusada Indah Barat III / 51
Surabaya 60285Indonesia
Telp. (031) 7155 9997 Fax. (031) 5938525
Website : www.HypnoParenting.com
Email : CS@hypnoparenting.com

(Parenting) hypnoparenting

(diambil dari milis HypnoParenting / newsletter@hypnoparenting.com)


APA ITU HYPNOPARENTING

BY : ARIESANDI / october 14, 2006


Hypoparenting terdiri dari 2 kata dasar yaitu hypnosis dan parenting. Marilah kita bahas satu persatu secara singkat sehingga makna dari hypnoparenting dapat dimengerti dengan benar. Hipnosis di Indonesia masih dianggap sebagai satu hal yang dipenuhi misteri. Masih banyak yang beranggapan bahwa hypnosis melibatkan kuasa kegelapan, atau suatu bentuk praktek supranatural. Oleh karena itu tidak sedikit juga orang yang percaya bahwa hal yang berbau hipnosis harus dijauhi atau dihindari.

Ada juga yang berpendapat bahwa subyek yang dihipnosis tidak bisa mengontrol pikirannya sendiri dan dalam kondisi yang sepenuhnya tidak sadar. Atau bahkan ada juga yang mengatakanbahwa kalau sering dihipnosis akan lupa ingatan dan mudah dipengaruhi oleh orang lain, atau bahkan mudah dimasuki ”roh halus”. Baiklah sekarang kita akan membahasnya.
Pertama kali yang perlu diketahui adalah di dunia ini terdapat dua aliran besar hypnosis yaitu aliran Timur dan Barat. Pada aliran Timur memang banyak dijumpai hal-hal yang bersifat mistis atau ”magis”.Sedangkan pada aliran Barat dipengaruhi oleh teori-teori mengenai pikiran dan struktur bahasa. Hypnosis yang akan diulas di sini menganut aliran Barat. Jadi semuanya berdasarkan penelitian ilmiah dari para pakar yang berasal dari dunia kedokteran dan psikologi.

Fenomena hypnosis kita alami setiap hari. Pernakah Anda melihat film yang mengharukan hingga menangis ? Anda larut dalam film itu sehingga seakan-akan menjadi sesuatu yang nyata. Itulah hypnosis. Contoh lainnya adalah bayangkan sebuah jeruk lemon yang sangat segar di depan anda. Bayangkan jeruk tersebut dibelah jadi 2 bagian dan kemudian dikucurkan ke dalam mulut. Bagaimana reaksi tubuh anda ? Adakah pengaruhnya ? Apakah air liur anda menjadi lebih encer ? Jika anda perhatikan jeruknya kan tidak ada, hanya imajinasi saja bukan? Tetapi mengapa tubuh kita bereaksi dengan cara yang sama ketika jeruknya benar-benar ada ? Itulah hypnosis. Otak kita menangkap gambaran mental dari jeruk lemon. Dan ketika kita melakukannya dengan penuh perasaan dan konsentrasi maka otak menganggap hal itu adalah suatu kenyataan dan memerintahkan tubuh untuk bereaksi dengan cara yang sama saat kita dulu berhadapan dengan jeruk lemon yang sesungguhnya.

Satu syarat penting yang harus ada di sini adalah bahwa anda harus pernah punya pengalaman dengan jeruk lemon dulu sebelumnya sehingga bisa membayangkan dengan detail. Jika anda belum pernah melihat jeruk lemon sebelumnya maka sugesti di atas tadi tidak akan berhasil.
Tidak ada hal berunsur ”magis” atau ”mistis” bukan ? Untuk memahami fenomena jeruk lemon di atas maka kita harus mengerti cara kerja pikiran. Apa maksudnya ? Maksudnya kita harus mengerti bagaimana pikiran memproses stimulasi dari luar (dalam hal ini berupa kata-kata ) menjadi suatu gambaran mental berdasarkan informasi yang sudah ada di memori pikiran sebelumnya. Dengan pemahaman di atas maka kita sekarang akan menyadari bahwa semua proses pemasukan informasi ke dalam pikiran adalah suatu proses hypnosis.

Nah sekarang apa itu Parenting ? Parenting adalah segala sesuatu yang berurusan dengan tugas-tugas orangtua dalam mendidik dan membesarkan anak. Tugas kita sebagai orangtua dalam mendidik dan membesarkan anak sebenarnya sangat berat dan penuh liku-liku tantangan. Sayangnya kita hanya berbekal pengalaman sebagai seorang anak yang dulunya dididik dan dibesarkan oleh orangtua kita. Sebagian besar pola asuh dan pola didik orangtua kepada kita akhirnya mewarnai tugas kita sebagai orangtua.Kita memperlakukan anak kita sebagaimana orangtua memperlakukan kita dulunya. Seharusnya kita harus memperlakukan anak sebagaimana kita dulu ingin diperlakukan oleh orangtua kita. Dengan begitu kita bertindak atas dasar perasaan seorang anak. Bukan atas dasar perasaan kita sebagai orangtua. Karena apa yang kita anggap baik belum tentu seperti yang diinginkan oleh anak kita secara pasti.
Dengan kata lain kita bertindak atas dasar persepsi kita sendiri bukan dari persepsi seorang anak.

Oleh karena itu dengan hypnoparenting kita berusaha mempetakan dan membuat sistemasi atas segala hal yang berhubungan dengan tugas kita sebagai orangtua ditinjau dari sudut pandang cara kerja pikiran dan pengaruhnya terhadap masa depan seorang anak. Mengapa kita meninjaunya dari sudut pandang cara kerja pikiran ? Karena segala sesuatu berakar dari pikiran. Manusia, anak-anak sampai dewasa, melakukan segala sesuatu karena punya pikiran. Segala hal tentang teori pertumbuhan dan perkembangan anak tak akan berhasil jika kita gagal memahami cara kerja pikiran. Satu hal sederhana ? Mengapa seorang bayi belajar berjalan ? Karena ia melihat semua orang dewasa di sekitarnya berjalan tegak dengan kedua kakinya. Bukan karena umurnya memang mengijinkan dia untuk berjalan. Jika selama 5 tahun pertama hidupnya bayi hanya melihat orang di sekitarnya merangkak maka ia pasti akan merangkak juga. Tidak akan pernah berjalan tegak. Inilah mekanisme hypnosis yang paling sederhana. Kita telah mempengaruhi seorang bayi dengan contoh nyata bahwa suatu hari ia akan berjalan juga sebagaimana kita orang dewasa. Hal ini ditangkap oleh otak bawah sadarnya dan diproses sampai suatu saat si bayi mulai mencoba untuk berdiri tegak dan berjalan. Tetapi karena tulangnya belum kuat maka ia akan terjatuh. Tetapi karena kita sugesti, ”Ayo coba lagi. Berdiri lagi sayang kamu pasti bisa” maka ia akhirnya bisa berjalan. Bayangkan apa yang akan terjadi jika sugestinya, ”Alaaa percuma kamu tidak akan bisa. Sudahlah duduk aja tidak usah berdiri atau berjalan” , apakah si bayi akan bisa berjalan ? Tentu tidak.

HYPNOPARENTING

Education and Therapy Center

Dharmahusada Indah Barat III / 51

Surabaya 60285I - ndonesia

Telp. (031) 7155 9997 Fax. (031) 5938525

Website : www.HypnoParenting.com

Email : CS@hypnoparenting.com




Selasa, 06 November 2007

mulai musim hujan


udah mulai musim ujan. udah siap2 utk banjir. daerah rumahku sih ga banjir tapi akses menuju rumah banyak yg terendam banjir. Bisa2 ga brani kemana2, daripada kejebak macet, bikin pusing.
Kebayang ga sih gimana nantinya kalo hujan udah mulai terus menerus turun ?? apalagi skg ada jalur busway, ga ujan aja udah bikin macet gimana kalo ujan ?? duuuh jakartaku, kok kamu jadi begini siiihhhh.

campur aduk

ugh.... lagi kacau balau nih perasaanku. Ada yg ngaduk2 tapi....... hmmm.....gimana yaaa ???

ada ella disini

hai.........ada ella disini.